MAKASSAR - Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan prinsip dasar yang harus dipegang erat oleh seorang akademika. Untuk menyukseskan tujuan ini, perlu adanya dukungan dari semua pihak terkait, khususnya para mahasiswa.
Adapun isi dari Tri Dharma tersebut, antara lain: pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, sera pengabdian kepada masyarakat.
Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (HIMAGRO) Fakultas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan Universitas Muslim Maros (FAPERTAHUT UMMA) menggelorakan kegiatan pengembangan Kampung Anggur di Desa Baji Pa'mai dan Desa Rompegading, Kecamatan Cenrana, Maros.
Hal ini tertuang dalam Nota Kesepahaman (MoU) antara Ketua Prodi Agroteknologi dengan Kepala Desa Baji Pa'mai dan Desa Rompegading tertanggal 17 Mei 2024 yang merupakan penjabaran atas MoU antara Dekan FAPERTAHUT UMMA dengan kedua kepala desa tersebut.
Baca juga:
Dr HaCe, Anda Humoris atau Honoris?
|
Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) HIMAGRO FAPERTAHUT UMMA, Rahmatullah, S.P., di sela-sela acara "HIMAGRO Menyapa" pada Sabtu, 25 Mei 2024 menuturkan pentingnya keseriusan dalam melaksanakan Program Kampung Aanggur ini. Ia berkeinginan agar harapan bersama akan kampung ini dapat membuahkan hasil sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat tani.
"Besar harapan kami pada kepengurusan HIMAGRO kali ini agar dapat merealisasikan terbentuknya Kelompok Tani Anggur, pembuatan media tanam dan pelatihan grafting tanaman anggur bagi petani millenial di Desa Baji Pa'mai, "ujar Rahmatullah.
Salah satu Dosen Agroteknologi FAPERTAHUT UMMA, Bapak Dr. Haerul, S.P., M.Si., menanggapi hal tersebut dengan positif. Ia sangat mendorong pentingnya mengaplikasikan ilmu dan teknologi budidaya yang diperoleh Mahasiswa selama perkuliahan. Dengan begitu ilmunya dapat dirasakan manfaatnya bagi orang banyak, khususnya di kalangan petani muda.
Citizen report : Aswadi Hamid - Mahasiswa UMMA